BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar.
Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka
dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi
bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih
akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran
sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat
menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan
tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan
para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang
meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor
tersebut.
Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi
semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis.
Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik,
konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka
biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan mengenai perilaku konsumen !
2. Jelaskan pendekatan perilaku konsumen !
3. Jelaskan macam-macam pendekatan perilaku konsumen !
4. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap macam-macam perilaku ?
5. Jelaskan konsep elastisitas dan macam-macam besaran elastisitas !
6. Jelaskan tentang apa itu produsen, dan fungsi produksi !
7. Bagaimana mengoptimalkan/memaksimalkan produksi ?
8. Menghitung dan memilih biaya yang paling maksimal !
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan perilaku konsumen adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen.
BAB II
PEMBAHASAN
PERILAKU KONSUMEN
Pengantar Ekonomi, Universitas Gunadarma, Adi Kuswanto
Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah
“Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display
in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of
products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”.
Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk,
jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat
memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)
adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and
physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring,
using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku
konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai:
“the various facets of the decision of the decision process by which
customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan
sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang
dibeli dan dikonsumsi. jd, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak
untuk diperdagangkan. Bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal?
Bagaimana mengetahui perilaku konsumen secara keseluruhan? Berikut akan
diberikan sedikit teori menurut ilmu ekonomi tentang
pertanyaan-pertanyaan di atas.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu
pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve
(ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan
tersebut.
A.Pendekatan Marginal Utiliti
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah
pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan
satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau
pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan
satu unit barang tertntu. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan
sebagai berikut:
Utility bisa diukur dengan uang.
Hukum Gossen (The Law of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan
bahwa “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan
yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan
menurun”.
Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
B. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah
pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat
dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:
1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:
Turun dari kiri atas ke kanan bawah. Cembung ke arah origin.
Indifference Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling
memotong. Indifference Curve yang terletak di sebelah kanan atas
menunjukan tingkat keupasan yang lebih tinggi dan sebaliknya.
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap
peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih
besar dari satu maka disebut elastis, sedangkan elastisitas kurang dari
satu maka disebut inelastis, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu
maka disebut elastisitas tunggal.
A. Harga
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga)
adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai
akibat dari perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini
penting bagi penjual, sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan
tingkat penjualan. Dalam menghitung koefisien elastisitas harga ada dua
cara, yaitu: arc elasticity (elastisitas busur) dan point elasticity
(elastisitas titik).
B. Silang
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah
persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang
sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
C. Pendapatan
Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan)
adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai
akibat dari perubahan pendapatan riil.
Macam-macam besaran elastisitas:
1. elastisitas permintaan.
2. elastisitas permintaan dan total penerimaan.
3. elastisitas penerimaan.
4. elastisitas silang.
5. elastisitas penawaran.
6. elastisitas fisika dasar
7. elastisitas harga dari permintaan
PERILAKU PRODUSEN
Definisi Produsen
Produsen adalah Badan yang membuat suatu yang baik melalui sebuah proses
yang melihatkan bahan baku, komponen,atau rakitan,biasanya ada besar
besaran dengan berbagai operasi yang berbeda dibagi antara pekerja.
Umumnya digunakan secara bergantian dengan prosedur atau pembuat produk
dan konsumen bagi pengguna produk.. Perusahaan atau produsen akan
melakukan Market Information (Informasi Pasar). Informasi Pasar akan
sangat penting untuk suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan akan
menciptakan produk yang akan dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga akan
mencari informasi barang apa saja yang sekarang lebih dibutuhkan oleh
konsumen sehingga perusahaan dapat melakukan informasi pasar dan
peramalan dengan tepat. tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa Produsen
dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk
dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan
jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia
barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam
diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut
sebagai faktor fisik (physical resources).
Fungsi Produksi
adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input
yang digunakan untuk menghasilkan output. Asumsi dasar untuk menjelaskan
fungsi produksi adalah berlakunya “ the lawa of diminishing ret urns”
yang menyat akan bahwa apabila suatu input dit ambahkan dan input lain
tetap maka tambahan out put dari setiap tambahan satu unit input yang
ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan
menurun jika input tambahan tersubut terus menerus dit ambahkan. Jadi
dalam ini ada 3 tingkat produksi :
1) Tahap 1 : produksi terus bertambah dengan cepat,
2) Tahap 2 : pertambahan produksi total semakin lama semakin mengecil,
3) Tahap 3 : pert ambahan produksi total semakin berkurang.
Mengoptimalkan dan Memaksimalkan Produksi
Mengoptimalkan Produksi adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu
produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi,
manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb.
Cara mengoptimalkan produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya yang digunakan harus dipandang sebagai keuntungan
potensial ( potential profit ), bukan pengeluaran atau ongkos produksi
yang memang harus di keluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi
melalui peningkatan efisiansi akan meningkatkan keuntungan.
2. Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah,
manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah ( bukan
sekedar mengubah input menjadi output ) dengan jalan berproduksi pada
biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan
meningkatkan daya saing melalui strategi penetatapan harga ( pricing
strategy ) yang kompetirif di pasar.
3. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa
pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total
(TR) dari penjualan produk itu.
Tingkat Biaya Produksi Yang Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total
biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya
biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan(carrying cost) yang
dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC)
minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan
permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah
persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ
menggunakan asumsi, sebagai berikut :
a) Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
b) Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
Penentuan Volume Biaya Produksi Yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya
memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada
prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Biaya – biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah
persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up
cost).
b) Biaya – biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan
rata – rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara
langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per-periode akan
semakin besar apabila rata – rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang
termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
a. Biaya fasilitas – fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin),
b. Biaya modal (opportunity cost of capital),
c. Biaya keusangan,
d. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan,
e. Biaya asuransi persediaan,
f. Biaya pajak persediaan,
g. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan.
Sumber buku : Pengantar Ekonomi, Universitas Gunadarma, Adi Kuswanto
PENGANTAR TEORI MIKRO EKONOMI, Edisi Kedua, SADONO SUKIRNO
Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen yaitu teori yang menerangkan perilaku
pembeli-pembeli didalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang
diperolehnya. Seorang konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan
kepuasan dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa.
Untuk tujuan ini ia harus membuat pilihan-pilihan, yaitu menentukan
jenis-jenis barang yang dibelinya dan jumlah yang akan dibelinya.
Analisis ekonomi yang menerangkan tingkah laku konsumen dalam membuat pilihan tersebut dibedakan kepada dua bentuk analisis :
a. Teori nilai guna atau utility
Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggi lah nilai guna nya atau utility nya.
b. Analisis kepuasan sama
Suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan :
1. Pendekatan Nilai Guna Cardinal
Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan
secara kuantitatif dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan
kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan
menentukan konsumsinya ke atas berbagai jenis barang yang terdapat
dipasar.
2. Pendekatan Nilai Guna Ordinal
Maanfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi
barang-barang tidak dikuantifiser. Tingkah laku seorang konsumen untuk
memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukan
dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan
gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
Kepuasan Konsumen
Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maximum apabila ia mencapai
titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan
sama.
Sumber buku : PENGANTAR TEORI MIKRO EKONOMI, Edisi Kedua, SADONO SUKIRNO
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa
dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis
kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu
bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat
rekomendasi untuk teman dan relasinya.
sumber : http://dikasaktia.wordpress.com/2013/04/17/makalah-perilaku-konsumen/
Minggu, 14 Juli 2013
STRUKTUR PASAR
tahukah kalian? pasar bukan saja yang kita lihat dikasat mata saja,
pasar juga bukan hanya ada di tempat-tempat yang biasa kita kunjungi
sehari-hari, pasar juga mempunyai struktur dan berbagai macam dan jenis
yang ada dipasar, disini saya akan membahas struktur dari pasar dan
ciri-cirinya.
Pengertian Pasar
Pengertian Pasar
Pasar adalah sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
mereka saling melakukan interaksi dan terjadi tawar menawar untuk menemukan
harga yang disepakati antara penjual dan pembeli dan uang sebagai alat untuk
menukar barang.
1.
Pasar Nyata
Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa. Dalam hal ini pembeli dan menjual melakukan transaksi
secara langsung. Contoh : pasar tradisional dan pasar swalayan.
2. Pasar Abstrak
Dalam hal pasar abstrak,disini jual
beli tidak selalu terjadi dipasar saja tapi dalam pasar abstrak ini kegiatan
jual beli bisa dilakukan melalui internet seperti online shop.
3. Pasar Modernam
Pasar
ini bersifat modern, dimana barang yang ditawarkan sudah harga pas dan
tidak bisa ditawar lagi, tapi kita akan mendapatkan potongan jika ada
diskon, pasar mpdernam ini dapat kita temukan di mall/plaza:
1. Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar dimana terdapat banyak penjual
dan pembeli dan produk yang diperjual belikan bersifat homogen.
Contoh : pasar hasil pertanian
seperti beras dan sayur mayur.
2. Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak
sempurna:
a. Pasar Monopoli
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk pasar di
mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar
ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
apabila permintaan barang banyak maka harga jual akan naik dan justru
sebaliknya.
Ciri-ciri pasar monopoli yaitu:
1. hanya ada satu produsen yang
menguasai penawaran
2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3. produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.
2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3. produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.
Pasar Oligopoli.
Pasar oligopoli
adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang
tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa
memengaruhi harga.
Contoh: perusahaan
menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri
telekomunikasi dan perusahaan semen .
Ciri - ciri pasar Oligopoli yaitu:
1. Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar.
2. Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak.
3. Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.
2. Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak.
3. Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.
Macam-macam oligopoli:
Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Dampak negatif oligopi terhadap
perekonomian:
Keuntungan yang yang terlalu besar
bagi produsen dalam jangka panjang
Timbul inifisiensi produksi
Eksploitasi terhadap konsumen dan
karyawan perusahaan
Harga tinggi yang relatif stabil
(sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi
oligopoli
Pemerintah mempermudah masuknya
perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
Diberlakukannya undang-undang anti
kerja sama antar produsen.
c. Pasar Duopoli
pasar duopoly adalah Suatu pasar yang
dimana suatu barang dikuasi oleh dua buah perusahaan, Contoh : Penawaran minyak
pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
1) terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2) harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.
1) terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2) harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.
d. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu struktur pasar
di mana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang sama, tetapi dengan
berbagai macam variasi. Ciri-ciri pasar monopolistic yaitu:
·
Terdapat banyak produsen atau penjual
·
Promosi penjualan harus aktif
e. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah dimana satu
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang atau jasa dalam suatu pasar.
Contoh: Di Indonesia seperti PT.
Kerata Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
Ciri-ciri pasar monopsoni yaitu:
·
Pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga
·
Bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran dimana permintaannya hanya
satu perusahaan
·
Satu pelaku usaha menguasai penerimnaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal
atas barang dan jasa dalam suatu pasar komoditas
f. Pasar
Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah keadaan
dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar.
Ciri-ciri pasar oligopsoni
yaitu:
·
Terdapat beberapa pembeli
·
Pembeli bukan konsumen tetapi pedagang
·
Barang yang dijual merupakan bahan mentah
Setelah membahas mengenai pasar
banyak sekali berbagai pasar yang sebelumnya tidak diketahui, dan
sekarang kita sudah mengetahui jenis-jenis pasar beserta ciri-cirinya.
sumber : http://berceritadenganblog.blogspot.com/2013/05/struktur-pasar.html
PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Pengertian Permintaan dan Penawaran
B. Hukum Permintaan dan Penawaran - Hukum Permintaan
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin
sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum
permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga
tidak berubah (dianggap tetap).
- Hukum penawaran
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
- Jumlah penduduk
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Harga barang yang dituju
- Biaya produksi dan ongkos
- Tujuan produksi
- Teknologi yang digunakan
- Harga barang subsitusi
- Lain hal (faktor sosial/politik)
a. Perubahan Tingkat Pendapatan Penduduk
D. Penentuan Harga Keseimbangan
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs. 1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq 1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq 1.600 = 0,002 Pq Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
Sumber :
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/kurva-permintaan-dan-penawaran.html
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/pengertian-permintaan-penawaran-hukum.html
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu
permintaan (demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas akan suatu
barang atau jasa yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu
titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu
penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli
dan penjual terhadap suatu barang. Permintaan adalah sejumlah barang
yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan
penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu
harga dan waktu tertentu.
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk
melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan
penjual, serta interaksi mereka di pasar. Model ini memperkirakan bahwa
dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai
penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas
yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi
antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkinan adanya
faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan
ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau
penawaran.
B. Hukum Permintaan dan Penawaran - Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan
apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan
demikian hukum permintaan berbunyi:
- Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang
ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum
penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
- Jumlah penduduk
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Harga barang yang dituju
- Biaya produksi dan ongkos
- Tujuan produksi
- Teknologi yang digunakan
- Harga barang subsitusi
- Lain hal (faktor sosial/politik)
a. Perubahan Tingkat Pendapatan Penduduk
Perubahan pendapatan penduduk (masyarakat) dapat mengubah pola dan
jumlah permintaan yang sekaligus mendorong perubahan pada penawaran oleh
para produsen penjual. Bila pendapat penduduk bertambah dan harga
baranng masih tetap, ada kemungkinan permintaan terhadap barang/jasa
meningkat. Kemudian, pertambahan permintaan itu juga akan mengakibatkan
berubahnya penawaran, jika barang/jasa yang ditawarkan persediannya
menjadi kurang, maka harga barang/jasa akan naik. Pada saat harga akan
naik, permintaan kembali menurun dan begitu seterusnya.
b. Perubahan Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk merupakan faktor yang sangat dominan terhadap
perubahan permintaan dan penawaran. Bertambahnya penduduk akan
menimbulkan bertambahnya kebutuhan berbagai macam barang/jasa, sehingga
permintaan akan bertambah. Naiknya permintaan berpengaruh langsung
terhadap penawaran barang/jasa. Banyaknya permintaan itu akan menaikkan
harga barang/jasa yang ditawarkan, sehingga pada suatu saat permintaan
akan menurun kembali, ketika permintaan turun produsen/penjual yang
masih memiliki banyak barang/jasa akan menaikkan penjualan dengan
menurunkan harga.
c. Selera Penduduk
Selera masyarakat sering kali berubah-ubah pada saat tertentu, mereka
suka akan mode A dan pada waktu lain menyukai mode B. Pergeseran
permintaan dari satu barang ke barang lain akan berpengaruh juga
terhadap pergeseran penawaran keadaan ini akan mengakibatkan naik dan
turunnya permintaan, serta naik turunnya harga barng/jasa yang
ditawarkan.
d. Faktor Lain (Harapan, Hubungan Sosial, dan Politik)
Harapan massa, pengaruh hubungan sosial dan keadaan politik, pada saat
stabil mengarah pada kemakmuran sehingga masyarakat mampu meningkatkan
pendapatan yang pada akhirnya mendorong pada peningkatan permintaan
barang/jasa.
e. Harga Subsitusi
Adanya barang pengganti (subsitusi) dari suatu barang/jasa dapat
mengubah jumlah permintaan, kemudian berpengaruh pada harga dan
penawaran. Munculnya barang pengganti yang lebih murah, kemungkinan
besar akan mendorong sebagian besar konsumen untuk memilih barang
subsitusi tersebut.
Kurva Permintaan & Penawaran
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki
kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah
atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva permintaan Buah
Jeruk :
Untuk membuat kurva penawaran kita gunakan tabel yang ada sebelumnya.
Dibawah ini adalah kurva penawaran yang bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas. Kurva penawaran mempunyai slope positif, artinya jumlah
barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin
tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi merupakan harga
yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama
besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli
dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif
atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar
atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis
akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik
antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan
penawarannya.
Maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik
pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan
kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara
pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta
dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu
dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara
serentak atau simultan.
CONTOH :Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs. 1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq 1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq 1.600 = 0,002 Pq Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
Sumber :
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/kurva-permintaan-dan-penawaran.html
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/pengertian-permintaan-penawaran-hukum.html
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
RUANG LINGKUP EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Kata “Ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (Oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (Nomos) atau “peraturan, aturan, hukum” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “managemen rumah tangga”.
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga, dan lainnya.
Hal ini dimungkinkan kerena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, merkantilisme, briton woods dan sebagainya.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The Queen Of Social Sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkai metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa perang dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan metematika, statistik dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah medel general equilibrium (keseimbangan umum) yang merupakan konsep aliran uang dari masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makala ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Dilain pihak metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Masalah Pokok Ekonomi Dan Pengaruh Mekanisme Harga
Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan.
Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (What to produce)
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi.
Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barrang dan jasa apa yang harus diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi.
Inilah merupakan masalah bagaiamana mengalokasikan sumberdaya yang ada (Sumber daya alam, manusia, dan modal) kedalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Menentukan cara barang diproduksi (How to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Disini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor pentinh yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (To whom)
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaiama memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang lainnya. Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi didalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi setiap anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan. Baik masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang jadi initi masalah ekonimi. Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan, atau negara.
Pokok persoalan adalah : Bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.
Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur cara produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem ekstream tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (Planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market aconomic) pasarlah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Kesimpulan : Setelah menguraikan secara singkat diatas tentang RUANG LINGKUP EKONOMI saya dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Ilmu ekonomi adalah yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Kata “Ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (Oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (Nomos) atau “peraturan, aturan, hukum” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “managemen rumah tangga”.
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga, dan lainnya.
Hal ini dimungkinkan kerena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, merkantilisme, briton woods dan sebagainya.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The Queen Of Social Sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkai metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa perang dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan metematika, statistik dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah medel general equilibrium (keseimbangan umum) yang merupakan konsep aliran uang dari masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makala ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Dilain pihak metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Masalah Pokok Ekonomi Dan Pengaruh Mekanisme Harga
- Masalah Ekonomi Bagi Produsen
Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan.
Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (What to produce)
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi.
Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barrang dan jasa apa yang harus diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi.
Inilah merupakan masalah bagaiamana mengalokasikan sumberdaya yang ada (Sumber daya alam, manusia, dan modal) kedalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Menentukan cara barang diproduksi (How to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Disini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor pentinh yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (To whom)
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaiama memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang lainnya. Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi didalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi setiap anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan. Baik masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang jadi initi masalah ekonimi. Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan, atau negara.
Pokok persoalan adalah : Bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.
Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur cara produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem ekstream tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (Planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market aconomic) pasarlah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Kesimpulan : Setelah menguraikan secara singkat diatas tentang RUANG LINGKUP EKONOMI saya dapat menyimpulkan sebagai berikut :
- Ekonomi adalah semua hal yang menyangkut tentang segala kehidupan manusia secara (Individu, Negara, Internasioonal)
- Kebutuhan merupakan kegunaan yang timbul dari dalam diri seseorang/masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya manusia menggunakan barang dan jasa.
Langganan:
Postingan (Atom)